Tumbuh di antara cedar-cedar Lebanon, masa remaja membalut Gibran muda untuk menengok gambaran Barat. Dia bahkan tak hanya menengok, tapi kemudian tercebur ke dalamnya. Dalam pusaran romantisme Barat, Gibran mengaduk romansa Timur pula. Dan dari kepekaan dan pengendapan hayati yang mendalam, ia keluar sebagai pemenang pusaran dengan mewartakan pada dunia tentang universalitas cinta.