September 2011, tepatnya bersamaan dengan dilaksanakannya penelitian di kawasan Baturraden Adventure Forest (BAF), saya menemukan individu bernama katak yang awalnya saya kira bunga dari sebuah pohon. Awalnya saya tak menyangka akan kehadiran katak ini, dikarenakan ia diam dan mengelabui kasat mata saya akan warna kulitnya yang menyerupai daun. Katak ini memiliki kulit berwarna hijau kebiruan dan halus, punggungnya dipenuhi bintik dan berlekuk tiga serta matanya tertutup seperti selaput. Berdasarkan deskripsi tersebut katak ini termasuk jenis rana akan tetapi kurang dimengerti akan jenisnya.
Menurut Hadi salah satu penanggung jawab kawasan BAF mengatakan bahwa ”Katak tersebut memang sering menempel baik di pohon dan daun, bahkan katak memiliki kemampuan berganti kulit halnya bunglon”. Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh penduduk sekitar.
Ketika diamati beberapa menit, bahkan katak ini tetap berdiam diri dengan mata tertutup selaput dan seolah mati. Sehingga menimbulkan sebuah hypothesis bahwa katak ini termasuk kelompok hewan nokturnal.