Pergelaran bulu tangkis All England 2014 baru saja selesai, Pargelaran turnamen bulu tangis paling tua di dunia yang merebutkan lima gelar ini berlangsung dengan sukses. Dari lima gelar yang di perebutkan Indonesia dan china berbagi gelar 2-2, sementara Malaysia kebagian satu gelar. Gelar pertama Indonesia di All England tahun inidiperoleh Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan setelah menaklukkan ganda putra asal Jepang Ganda Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (2/JPG) dengan dua set langsung 21-19,20-21,Di susul kemudian dengan perolehan juara oleh Ganda campuran Indonesiaa Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir setelah menang mudah saat menundukan ganda campuran china Zhang Nan/Zhao Yun Lei (China) dua set langsung21-13,21-17. Sementara china memperoleh juara lewat kemenangan Ganda putri mereka Wang/Yu yang mengalahkan ganda putri asal China lainnya, Ma Jin/Tang Yuanting, dalam rubber game 21-17, 18-21, 23-21. Sedangkan gelar kedua china di perhelatan ini di peroleh lewat tunggal Putri mereka Wang Shixian setelah menundukan rekan senegaranya Li dua gim dengan dua sset langsung 21-19, 21-18. Sementara gelar satu-satunya Malaysia di peroleh tunggal putra mereka Lee Chong Wei setelah berjuang keras melawan tunggal putra asal tiongkok Chen Long dengan skor 21-13, 21-18.
Peraihan dua gelar All England 2014 ini mempunyai sejarah tersendiri bagi perbulutangkisan Indonesia, Ganda putra Indonesia lewat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuka sejarah baru karenagelar yang mereka peroleh menghapus dahaga gelar setelah 11 tahun Indonesia tak pernah mengecap gelar di turnamen ini, sementara ganda campuran Indonesia Menorehkan rekor setelah memenangkan turnamen ini selama tiga tahun berturut-turut.Tapi sayangPerolehan dua juara di All England ini tidak di ikuti oleh tunggal putra,tunggal putri, dan ganda putri.
Di tunggal putra dan putri misalnya sudah dua dekade Indonesia tidak pernah mengenyam juara di turnamen ini,Juara terkahir di peroleh20 tahun yang lalu Indonesia mampu mengawinkan dua tropfi bergengsi ini. lewat Susi Susantidi tunggal putri dan Hariyanto Arbi di tunggal putra. Susi Susanti menjadi yang terbaik di turnamen ini pada taun 1994 setelah menyudahi perlawanan pemain Cina, Ye Zhaoying, dua set langsung (11-5 dan 11-9 dan menjadikan dirinya pemain perempuan pertama Indonesia yang menjuarai turnamen bergengsi ini. sementara Di Tunggal Putra Hariyanto Arbi menjadi Raja di turnamen ini setelah mengalahkan Ardy Bernardus Wiranata Dalam babak All Indonesian Final.
Lepas era susi susanti dan Hariyanto Arby Nyaris Tunggal putra dan putri Indonesia tenggelam di turnamen ini, Mereka hanya bisa memandang serta melihat lawan-lawan mereka mengangkat tropi bergengsi all England, runner up menjadi prestasi terbaik setelah tahun 1994, yaitu pada tahun 1995, 1999, 2000, 2002, bahkan pada pergelaran tahun ini tunggal putra hanya mampu sampai babak kedua setelah perjuanganDionysius Hayom Rumbaka di pupuskan oleh Shon Wan-Ho dengan skor16-21, 21-14, 10-21. Sementara Tunggal putri nyaris tak berkutik di ajang ini setelah tahun 1994 . Tunggal putri tak pernahmerasakan bagaimana panasnya babak final, bahkan di tahun inipun tunggal putri hanya mampu sampai babak kedua setelah Lindaweni Fanetri tak berdaya menghadapi wakil Korea Selatan Sung Ji-Hyun setelah kalahdua set langsung 21-23, 11-21.
Dengan dua tropi yang di peroleh di ganda campuran dan ganda putra ini akan memompa semangat perbulutangkisan Indonesia, dan Indonesia mampu menjadi yang terbaik di Dunia lagi
Berikut adalah juara-juara dari Indonesia di All England :
Tunggal Putra
Tan Joe Hok : 1959, Rudy Hartono : 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976, Liem Swie King : 1978, 1970, 1981, Ardy Bernardus Wiranata : 1991, Hariyanto Arbi : 1993, 1994
Tunggal Putri
Susy Susanti : 1990, 1991, 1993, 1994
Ganda Putra
Christian Hadinata/Ade Chandra : 1972, 1973, Tjun Tjun/Johan Wahjudi : 1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980, Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono : 1981, 1984, Rudy Gunawan/Eddy Hartono : 1992, Rudy Gunawan/Bambang Suprianto : 1994, Rexy Mainaky/Ricky Subagja : 1995, 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya : 1999, Tony Gunawan/Halim Heryanto : 2001, Sigit Budiarto/Candra Wijaya : 2003,Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan:2014
Ganda Putri
Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah : 1968, Verawaty/Imelda Wigoeno : 1979
Ganda Campuran
Christian Hadinata/Imelda Wiguna : 1979, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir : 2012,2013,2014
Sumber wikiepedia dan berbagai sumber