Tragedi terbaliknya kapal feri bernama SEWOL yang membawapenumpang 476 orang terdiri dari ratusan pelajar dan guru yang sedang melakukan wisata lapangan ke pulau Jeju, di barat daya negeri itu pada Rabu (16/4/2014). Berdampak pada pemerintahan perdana menteriChung Hong-won. banyak kritikan bahkan hujatan yang ditujukan kepada pemerintah Korea Selatan . Kritik ini di tujukan karena pemerintah di nilai lamban dalam mengatasi kasus tersebut. Menanggapi hal tersebut perdana menteriChung Hong-won secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri.lewat pernyataan singkat di televisi Minggu Chung Hong-wong dia menyatakan mundur dari jabatan Perdana menteri . dalam pernyataan tersebut dia berkata “Pengunduran diri ini sebagai tanggungjawab Chung Hong-wong atas lambannya penanganan pemerintah atas kecelakaan kapal Feri. Dan Chung Hong-won meminta maaf kepada rakyat Korea karena tidak mampu untuk mencegah hal ini. Selain itu pengunduran dirinya ini diharapkan mampu untuk untuk mengatasi ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah. Lebih lanjut dia mengatakan menjadi beban yang terlalu berat bagi pemerintah jika ia tetap memegang jabatan. Sebelum menyatakan hal tersebutChung Hong-wong terlihat menunduk kepada wartawan serta terlihatwajahnya begitu muram.
Ada beberapa pelajaran yang seharusnya mampu di ambil para pejabat negeri ini. Salah satunya adalah bentuk tanggung jawab yang besar seorang pemimpin.Yang kedua adalah beraninya seorangChung Hong-won mengakui kesalahanya. Ironis memang dengan apa yang ada di Negeri ini, Negeri yang katanya orang-orangnya berketuhanan akan tetapi akhlaq pemimpinya seoalh-olah jauh dari akhlaq mulia, lihat saja berapa pejabat yang sudah menjadi status tersangka akan tetapi seakan tidak rela untuk melepas jabatanya. Bah kan mereka mati-matian mempertahankan hal tersebut dengan berbagai cara. Pejabat negeri ini yang menjadi tersangka seakan tidak malu, Lihat saja berapa tersangka itu masih bisa senyum dan dengan muka tegak serta melambaikan tanganya pada saat wartawan mengambil gambarnya, mereka tidak menunduk malu malah seakan bangga menjadi sorotan kamera.
Sekali lagi apakah para pejabat negeri ini berani seperti itu,,,,,,melepaskan jabatanya demi kepentingan Negara, kalau mereka menggap gagal…?