6 Januari 2013 13:51Diperbarui: 24 Juni 2015 18:262050
Bila rumahrumah sudah kosong sawah tak lagi rindang dari tetanaman maka dilema telah merajalela sekarat dalam biduk nasi dan nampan prasasti
hujan adalah kidung menakutkan berkerudung kabut hitam, menjilat cipta nada ngeri, di sekujur tubuh pertiwi genangan luka, nganga, menjelma tangisan demi tangisan yang hentak, meronta
bermaksud terbang pada singgasana rapuh istana ulatulat yang geliat pada tepi undangundang denting piano sansai, lebur sukma negeri yang bersimbah darah pahlawan catatan kematian di ujung para penulisnya
ah, masih sunyi dan perih yang binasa melukis malam sepi di desadesa, mati lampu temaram karbitan telah lukai nurani setiap bayang muncul dari persegi empat seperti ketupat, ajarkan estetika mengumpat
ah, sepi masih tema pertunjukannya hantarkan kepedihan berikan keluguan hitam dan putih lalu, semua memilih suara
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.