Bertepatan dengan hari kebangkitan nasional 20 Mei 2015 yang ke 107 thn (1908-2015) dan bersamaan dengan masuknya era reformasi yang ke 17 (1998 – 2015), penulis mencoba melihat dari perjalanan spiritual para pendiri agama-agama besar dunia dimana peran pemuka agama lebih dihormati dan dihargai dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin institusi sosial lainnya, kita masih bersyukur hidup di Indonesia yang mana kekuatan kharismatik pemuka-pemuka agama masih di nomer wahidkan dibandingkan negara–negara yang menganut faham sekulerisme materialistis.Semua peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan ini telah ditakdirkan seperti kelahiran, keluarga dan kematian ini bagian dari pemahaman spiritual yang menyatu dengan Tuhan, dan kita menyadari kesadaran bahwa Tuhan ada didalam diri kita.Begitupun lahirnya kebangkitan nasional dan reformasi ini bahwa kita menyadari adanya sebuah keterpurukan dalamkehidupan bernegara dan berbangsa sehingga lahirlah sebuah sejarah bangsa.