Beberapa minggu ini Muhadkly Acho geram. Pasalnya, apartemen yang ia tinggali sekarang tidak sesuai dengan janji-janji promosi. Awalnya ia tertarik membeli, karena pihak marketing menjanjikan hidup nyaman dengan lingkungan asri. Siapa yang tak tergiur, jika di atas halaman seluas 10,3 hektar lahan, para penghuni akan menikmati sumber oksigen di tengah hiruk pikuk kota Jakarta.
Namun, promosi tinggal promosi. Apartemen yang berlokasi di pojok jalan Pramuka ini sekadar menjual kata “Green” sebagai nama apartemennya. Hal ini tak beda dengan yayasan-yayasan rokok yang belakangan ini menjual kampanye “green” atau membiayai pendidikan sekolah anak tak mampu, setelah perusahaan rokok ini tega “membunuh” banyak orang melalui produk rokok.
KEMBALI KE ARTIKEL