Perkembangan dunia komunikasi, khususnya melalui internet memerlukan filter bagi diri kita untuk memilah mana informasi yang sehat, mana informasi yang baik, dan mana informasi yang cenderung
junk news. Sebagai orang yang telah mengenyang pendidikan, tentunya kita perlu memijakkan kembali logika-logika ilmiah untuk memfilter diri kita. Jika kita tidak mampu memfilter, bagaimana dengan adik-adik kita dan generasi mendatang kelak? Terkait tulisan saya sebelumnya tentang
analisa HOAX tentang Gempa yg dipicu oleh HAARP. Seperti dugaan saya, banyak tanggapan beragam. Ada yang menjadikan sebuah asumsi menjadi referensi (juga dari video yang tersebar di youtube), Â bahwa, gelombang dengan frekuensi rendah sepertiÂ
sub-woofer bisa menghasilkan vibrasi jika dipancarkan di lempeng yang tidak stabil. Mari kita bahas lebih dalam, benarkah asumsi tersebut.
1. Jenis-jenis gelombang. Mari kita buka lagi buku pelajaran fisika jaman SMP. :) Ada beberapa macam jenis gelombang, diantaranya adalah gelombang suara. Menurut wikipedia:Â
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombanglongitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Artinya, dalam perambatannya suara membawa pergeseran tekanan udara, sehingga bisa menggerakkan membran telinga kita dengan vibrasinya, maka oleh otak kita bisa mendengar. Kecepatan rambat suara tergantung dari berbagai faktor seperti tekanan udara, temperatur, dan jenis media perambatan.
Nah, kalau disebutkan bahwa HAARP merupakan pemancar gelombang ELF, atau gelombang elektromagnetik dengan Extremely Low Frequency, apakah sama dengan gelombang suara? Gelombang elektromagnetik merupakan perambatan radiasi listrik dan magnet, yang berosilasi dan dapat merambat dalam ruang hampa. (Ingat kalau suara tidak bisa merambat dalam ruang hampa). Gelombang elektromagnetik memiliki kecepatan seperti kecepatan cahaya 3e8 m/s.
KEMBALI KE ARTIKEL