Implementasi filsafat pragmatisme dalam pendidikan bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Filsafat ini menekankan bahwa pengetahuan seharusnya tidak hanya dipelajari untuk kepentingan teori saja, tetapi juga harus bisa diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang nyata. Dalam pembelajaran pragmatisme, guru lebih menekankan pengalaman langsung dan praktik daripada hanya menjelaskan teori. Siswa didorong untuk terlibat aktif melalui diskusi, proyek, atau eksperimen yang berhubungan dengan masalah-masalah yang terjadi di dunia saat ini. Pembelajaran ini mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan sosial yang penting. Dengan cara ini, siswa belajar untuk menghubungkan pengetahuan yang mereka pelajari dengan situasi nyata, sehingga apa yang mereka pelajari terasa lebih berguna dalam kehidupan mereka. Selain itu, metode ini membuat siswa merasa lebih termotivasi karena mereka merasa memiliki kontrol lebih besar atas proses pembelajaran mereka. Dengan pendekatan pragmatis, pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan berorientasi pada pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman langsung, yang membantu mereka menjadi pembelajar yang aktif dan siap menghadapi tantangan hidup.
KEMBALI KE ARTIKEL