Tanggal 29 Maret 2012 kemarin saya mendapat undangan dari Mas Hazmi Srondol, seorang Kompasianer senior yang menjadi salah satu narasumber acara konferensi pers rencana pertunjukan Drama Musikal Sangkuriang. Bertempat di Pusat Kebudayaan Italia (
Istituto Italiano di Cultura ) Jakarta, hadir juga beberapa kompasianer Babeh Heli, Pak Dian Kelana, Om jay, Reni, Fitri dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik. Memperingati Perayaan 50 Tahun Paduan Suara Universitas Katolik Parahyangan Bandung, akan digelar pertunjukan Drama Musikal Sangkuriang di Bandung dan Jakarta. PS Unpar ini sudah sering melakukan pertunjukan didalam dan luar negeri bahkan sering menjuarai perlombaan tingkat duniasejak Tahun 1995 seperti di Italia, Inggris, Ceko, Jepang dal lain-lain. Membawa nama harum Indonesia tentunya. PS Unpar akan mengangkat cerita Sangkuriang dalam drama musikal tersebut karena cerita Sangkuriang berasal dari tempat kelahiran Paduan Suara ini yaitu tanah Sunda, setelah ini mungkin akan mengangkat cerita legenda dari pulau dan daerah lain, tujuannya semata ingin memajukan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, supaya generasi muda dimanapun berada mengetahui dan mengenal cerita legenda yang ada. Drama musikal sangkuriang yang akan digelar merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan seni musik paduan suara dan teater. Dengan mengambil karya
Libretto dari Utuy Atang Sontani. Didukung Paduan Suara Unpar dan
Conductor Avip Priatna serta berkolaborasi dengan
Dian HP, serta musisi papan atas lainnya. Acara drama musikal Sangkuriang ini akan sangat menarik karena suguhannya terasa unik dan lain dari pementasan yang sudah sering dipertunjukkan, versi cerita dari
Utuy Atang Sontani sastrawan sekelas Pramoedya Ananta Toer ini akan menjadi suguhan yang nikmat bagi para pecinta sastra. Cerita Sangkuriang yang keturunan dewa, mencintai ibu kandungnya sendiri Dayang Sumbi, sampai ingin menikahinya namun Dayang Sumbi menentang hal itu sampai mengajukan syarat untuk membangun perahu besar untuk berlayar hanya dala satu malam. Sangkuriang menyanggupi hal itu demi cintanya birahi kepada ibu kandungnya sendiri, dengan membuat perahu dibantu oleh siluman, Dayang Sumbi tak habis akal, dia mengibarkan kain putih sebagai tanda hari sudah terbit fajar, Sangkuriang merasa kesal dan menendang perahunya yang belum jadi, dan sampai sekarang menjadi legenda gunung tangkuban perahu di Lembang Bandung. Disutradarai oleh
Wawan Sofwan (Sutradara) yang sudah malang melintang menjadi sutradara teater dalam dan luar negeri, pernah mengikuti kegiatan teater di Hamburg, London, Melbourne dan Berlin. Menurut Wawan "Seni paduan suara saat ini tak hanya dipentaskan dengan berdiri tegak saja, dapat di variasikan dengan gerak tubuh dan pakaian yang sesuai sehingga tidak membosankan untuk ditonton" Lalu
Avip Priatna (
Conductor) menambahkan "Seni paduan suara dapat dikolaborasikan dengan seni teater dan tarian tapi tak mengurangi dominasi paduan suara itu sendiri." Mas
Hazmi Sondrol (Kompasianer) menjelaskan drama musikal karya Utuy Atang Sontani yang akan digelar dengan kolaborasi PS Unpar dan beberapa musisi papan atas ini, adalah sebuah karya sastra cerita Sangkuriang dari tanah sunda yang patut diusung dan menjadi suguhan karya nasional dan untuk kedepannya bisa bertaraf internasional. Mas Hazmi juga memaparkan asal usul Utuy Atang Sontani, sastrawan yang menulis cerita versi Sangkuriang ini dengan detail, dengan dengan corak drama Sangkuriang yang diceritakan dalam gelaran nanti akan memberi nilai lebih, ditambah latar belakang dari Utuy Atang Sontani yang meninggal di Uni Soviet pada 17 September 1979 ini dan merupakan anggota Pimpinan Pusat Lekra (1959-1965) akan memberi warna tersendiri. Dian Hadipranowo atau lebih akrab dengan sapaan Dian HP (Komposer) dan musisi ternama ini menyatakan "Saya sangat siap terlibat dala pertunjukan ini, didalamnya saya bertindak sebagai komposer dan saya sangat senang dan merasa
sreg bekerjasama dalam team acara ini." Begitu pula dengan
Sita Nurshanti (Mantan Personil Rida Sita Dewi) yang kini aktif dalam teater, merasa sangat senang diajak terlibat dalam drama musikal ini, selain merupakan almamater dari Universitas Parahyangan juga sudah mengenal lama orang-orang yang teribat dalam team acara ini jadi tak begitu sulit beradaptasi untuknya. Kita tunggu saja acara Drama Musikal ini nanti, siapkan waktu dan jadwal untuk menonton acara ini, akan diadakan pada ; Rencana akan diselenggarakan di :
Bandung Hari/Tanggal : Jumat-Minggu, 2-4 Nopember 2012 Waktu : 19.30-Selesai Tempat : Taman Budaya Jawa Barat (Dago) Jl.Bukit Dago Selatan No.53 A Jakarta Hari/Tanggal :Jumat-Minggu, 9-11 Nopember 2012 Waktu : 20.00-Selesai Tempat : Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl.Cikini Raya No.73 Kesiapan dan totalitas team acara ini sungguh patut kita hargai karena mengusung karya seni anak bangsa dan melestarikan kebudayaan daerah agar tidak punah. Berikut sebagian foto dalam acara konferensi pers tersebut ;
KEMBALI KE ARTIKEL