Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Penerapan Filsafat Timur dan Filsafat Barat terhadap Pembelajaran di Sekolah

5 Desember 2024   15:29 Diperbarui: 5 Desember 2024   16:02 114 5
    Menurut Aristoteles, manusia adalah salah satu makhluk hidup yang memiliki akal sehat, mampu berpikir kritis, mengemukakan pendapat, dan berbicara sesuai pikirannya. Pikiran manusia berkembang pesat seiring berjalannya waktu, yang mana dimulai dari zaman pra aksara sampai zaman modern. Hal tersebut menyebabkan para ahli menyampaikan pendapatnya secara terus-menerus, baik sesuai teori maupun kumpulan fakta. Kumpulan hasil dari proses berpikir sering disebut sebagai filsafat. Seiring berjalannya waktu, filsafat memiliki arti sebagai ilmu yang mencari hakikat sesuatu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang muncul dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan melakukan analisis atau penafsiran terkait pengalaman yang dialami oleh manusia. Dalam proses filsafat, tentu saja menghasilkan jawaban yang tergolong hasil pemikiran yang mendasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan atau persoalan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, khususnya bidang pendidikan. Dilihat dari prinsipnya, konsep filsafat menitik beratkan suatu kebenaran sesuai kemampuan nalar manusia sebagai tolok ukur suatu peristiwa yang terjadi. Selain itu, filsafat berperan penting dalam aspek pendidikan karena memberikan kerangka dasar atau acuan yang berfungsi untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia (Djamaluddin, 2014). Secara umum, filsafat berasal dari bahasa Yunani tepatnya berasal dari kata philoshophia yang memiliki arti cinta akan kebijaksanaan, sedangkan orang-orang yang mencintai kebijaksanaan adalah philosophos (Bertens,dkk.,2008). Maka dari itu, filsafat adalah ingin mencapai kepandaian dan cinta pada kebijakan (Abidin, 2002).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun