Saya rakyat biasa—juga orang desa—, tak pernah masuk istana, tak tahu "isi" istana itu. Tentang bagaimana “isi” istana, sedikitnya ada dua orang yang telah mengisahkannya pada saya. Orang pertama, tentu saja Wisnu Nugroho yang wartawan itu. Buku pertamanya dari tetralogi “Pak Beye dan Istananya” telah saya baca. Saya melongo membaca buku itu. Informasi yang tertulis dalam buku itu tak pernah terbayangkan di kepala saya sebelumnya.