Impian yang ranum seumpama buah-buah rambutan telah matang memerah di antara dedaunan hijau yang melebat, dan menunggu untuk dipetik yang empunya pohon. Impian barangkali juga seperti bunyi genderang bertalu-talu yang ditabuh bukan dengan sembarang rasa yang teramat sukar didefinisikan. Impian sejati laksana doa yang terkirim. Bentuknya yang empat dimensi dengan penuh keyakinan melayang-layang menuju langit, melesat lebih cepat dari lesatan cahaya. Bahkan, ia telah sampai sebelum seseorang terbangun dari tidurnya.
KEMBALI KE ARTIKEL