"Hidup cuma sekali.. satu kali....."
bahkan tidak hanya itu, pelajar juga memiliki pola pikir yang dimana kesenangan itu adalah point utama dalam kehidupan. Sampai-sampai tawuran, menjadi anggota Genk, dan menonton video mesum pun dijadikan sebuah hobby oleh beberapa pelajar di zaman sekarang ini.
Kerap kali penulis temukan, sebuah dinding atau tembok kamar mandi sekolah itu di gambar seperti jenis kelamin lelaki, alat vital wanita, bahkan ajakan untuk berbuat mesum yang tertulis pada dinding sekolah atau kampus itu kurang direspon oleh Guru ataupun dosen yang ada. Hal tersebut disangkal beberapa dosen dan guru, "kami sudah sering kali mengingatkan para pelajar agar lebih bersifat moralitas dan tetap disiplin, namun itu semua hanya dimasukkan telinga kanan dan keluar telinga kiri.."
Ujar seorang Mantan kepala sekolah Yayasan Swasta terkemuka di kota Tambun Selatan, Wito, S.pd "Kami sudah sering kali mengintai siapalah orang dibalik penulisan kata-kata kotor yang ada ditembok itu, tetapi selalu saja gagal dan ditutup-tutupi oleh pelajar dengan alasan TIDAK TAHU.." penuturan bapak Wito itu sangatlah mewakili para pengajar di seluruh Indonesia khususnya. Kerap kali ingin, mencoba memantau dari CCTV yang dipasang di dalam kamar mandi tersebut, muncullah PRO dan KONTRA terhadap hal tersebut. Dimana, kamar mandi merupakan tempat privacy sesoerang ketika berganti baju, membuang hajat bahkan mandi. Dan samping itu pula, CCTV tersebut akan dianggap terlalu frontal dalam menyikapi kasus seperti ini..
Maka dari itu, kasus penulisan tembok dengan kata-kata kotor seperti ini belum sempat terselesaikan dengan baik, masih saja suka kecolongan. Namun, dengan himbauan yang baik kepada seluruh pelajar di Indonesia, bisa merubah pola pikir tersebut agar lebih menjaga lagi fasilitas yang ada dan menjaga etitude dalam bersosialisasi.