Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Artikel Utama

Ketika Garuda (Sudah) Menjadi Burung Perkutut...

4 November 2009   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26 990 0

Bagi bung dan ki sanak yang tinggal di negeri yang kita cintai bersama..

Tentu tidak akan banyak hal yang harus menjadi tekanan bathin..

Tentu juga tidak akan banyak mata yang menatap dengan pandangan hina..

Tentu juga tidak terlalu banyak mendengar kata-kata dengan intonasi sinis dan melecehkan..

Tapi tidak demikian halnya bagi mereka yang tinggal di negeri orang...

Kadang banyak hal yang menjadi beban pikiran dan hati...

Mencoba melepas diri dari berpasang mata yang curiga..

Mencoba menutup gendang telinga dari ungkapan sinis...

Meski posisi adalah manager disebuah perusahaan asing...

Bukanlah berarti lepas dari segala derita...

“Indonesian.. how about your country..?”

“Too many corruption yea...”

Kubalas katakan;

“Don’t ever you tell to me like that.. !

“Because you know nothing about my country..!

Biasanya mereka segera terdiam, namun kemudian menghindar..

Indonesia.. kapan kamu bangkit..?

Bang Iwan... coba tolong Abang perdengarkan lagu Abang lagi...:

Garuda bukan burung perkutut/

Sang saka bukan sandang pembalut/

Dan coba dengarkan/

Pancasila itu bukan rumus kode buntut/

Yang hanya berisikan harapan/

Yang hanya berisikan khayalan/

(syair milik:: Iwan Fals > Bangunlah Putra-Putri Pertiwi)

Aku rindu tanah air..

Indonesia.. tempat akhir menutup mata...

5 hari menjelang hari Pahlawan..

Boy Rachmad

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun