Beberapa tahun terakhir, terutama setelah presiden Jokowi dilantik menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negera republic Indonesia, istilah ‘perang asimetris’ mencuat dan mengemuka menjadi perbincangan di perbagai forum, terutama setelah kebijakan Presiden Jokowi yang proaktif mengundang investor asing untuk menanmkan modalnya dan bahkan mengerjakan proyek investasi di Negara Indonesia, sehingga tidak sedikit suara miring yang seolah sang Presiden ‘menjual’ Indonesia kepada para investor asing.
KEMBALI KE ARTIKEL