Masih segar dalam ingatan saya ketika gempa Padang 30 September 2009 lalu. Walau sudah hampir 8 tahun berlalu, kejadian mencekam itu tak akan pernah hilang begitu saja. Bukan saya saja yang panik luar biasa, tapi semua orang, seisi warga kota seperti lebah yang berhamburan menyelamatkan diri. Semua mendadak chaos melihat bangunan-bangunan ambruk, rata dengan tanah. Teriakan-teriakan ketakutan, seliweran dan raungan kendaraan yang menyebabkan kemacetan parah karena satu sama lain tak mau mengalah di jalan raya, hingga tangisan anak-anak dipelukan orangtua mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL