Ada banyak hal yang menunjukkan betapa strategisnya peran ulama dalam tapak demi tapak perjalanan republik yang kita cintai ini. Pada awal Februari 1956, Soekarno mencetuskan ide "gila" bernama Nasakom, akronim dari Nasionalisme, Agama dan Komunis. Terlepas dari segala kontroversi dan perdebatannya, munculnya frasa "agama" dalam konsep politik Soekarno tersebut menunjukkan bahwa ulama (yang pada waktu itu didominasi oleh kelompok Masyumi dan NU) merupakan elemen vital dalam panggung politik Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL