Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ratu yang Agung

3 Oktober 2011   14:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 40 0
I

Mawar yang mekar di batu
Badai yang hadir di kesunyian

Kubunuh kata-kata agar kalimat tak berkhianat
Terpeleset dalam jurang ketakterhinggaan
Bahkan rintik hujan tak akan kubiarkan
Membisikkan kabar ke tanah dan pucuk dedaunan

Lalu biarkan
Mentari menunjukkan senyumnya
Di antara gelap awan dan rintik hujan
Pantai diterjang gelombang selatan
Menyambut Sang Ratu di kejauhan

II

Mawar tidak akan bertanya kenapa
Duri mesti hadir bersama keindahannya
Segores luka lebih dari cukup untuk membuktikan
Luka memang harus hadir menemani ketakjuban

Sesudahnya mekarlah ke angkasa jiwa
Kesabaran sempurna dalam kesunyian

Pantai tidak akan bertanya kenapa
Angin dan gelombang mesti hadir bersama samudera
Badai yang menjelang cukup untuk membuktikan
Ketakutan memang harus hadir menemani kekaguman

Sesudahnya mekarlah ke angkasa jiwa
Kepasrahan sempurna dalam ketidakpastian

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun