Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota budaya menjadi salah satu kota yang banyak di kunjungi oleh pendatang dari luar kota.begitu pula dengan populasi menduduk yang semakin meningkat menjadikan kota yogyakarta semakin padat.hal ini menjadikan konsumsi masyarakat yogyakarta meningkat yang diikuti dengan peningkatan sampah yang di hasilkan.menurut data dari pemerintah yogyakarta,setiap harinya masyarakat yogyakarta menghasilkan 300-400 ton sampah perhari dan terus akan semakin  meningkat.Peningkatan volume sampah yang di hasilkan berimbas pada tempat pembuangan sampah akhir di Piyungan,Bantul,yogyakarta yang tidak terkendali.Dengan sampah yang melebihi kapasitas ini mengakibatkan dampak pencemaran lingkungan,baik pencemaran udara,pencemaran air,pencemaran tanah  yang berdampak pada kesehatan.Hal ini yang menjadikan warga di sekitar tempat pembuangan sampah melakukan protes kepada pemerintah.Yang akhirnya pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan pada 23 juli 2024.
KEMBALI KE ARTIKEL