"Contoh kasus, banyak orang di media sosial yang mengaku arsitek karena alasan persaingan usaha melakukan tindakan ini, yaitu dengan mempromosikan diri bahwa karyanya yang terbaik dan dengan memberikan diskon jasa perencanaan dan perancangan bangunan, tidak sesuai dengan standard anggaran yang telah diatur oleh Ikatan Arsitek Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL