Wilayah Metropolitan Jakarta Utara telah berkembang dan mengalami perubahan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan masifnya pembangunan perumahan elit, pusat perkantoran, perdagangan, dan industri. Namun, di balik gemerlap modernisasi tersebut, tantangan besar dalam penyediaan air bersih masih menjadi persoalan utama. Hingga saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Jakarta. Akibatnya, air tanah menjadi sumber utama untuk menunjang kebutuhan rumah tangga, pertanian, hingga industri. Pemanfaatan air tanah secara berlebihan, ditambah dengan letak geografis wilayah Jakarta Utara yang berada di area pesisir pantai akan menimbulkan dampak negatif bagi sistem hidrologi (Alfaiz & Hutahaean, 2015). Selain itu, kondisi aktual akuifer Jakarta yang memiliki struktur lapisan akuifer yang relatif datar dan merupakan akuifer pesisir pantai menjadikan wilayah Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah Metropolitan Jakarta yang rawan untuk terjadinya intrusi air asin (Wijaya, 2018). Â
KEMBALI KE ARTIKEL