Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Selandia Baru

16 Maret 2019   08:04 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:22 49 2
Pada malam
yang disekap gulita,
bom dan senjata bergentayangan. Racun dan pelurunya, tak pernah habis ditelan oleh waktu. Setiap detik waktu, selalu ada cerita tentang nestapa. Orang-orang yang haus darah, terus memekikan kebencian. Agungkan kematian. Tak lagi patuh pada nilai Agama*

Mumpung hari tak selalu disekap gelap. Mari berkaca pada wajah Selandia Baru. Lalu, berbisiklah dalam hening; " Ohh Tuhan, hanya padaMu, kepasrahan tak pernah henti mengalir". Biar hati tak selalu jatuh pada rayuan kegelapan. Percayalah, kebenaran selalu bersinar terang*

Pada Jumad Pagi yang Kelam, 15/3/2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun