Well, mari kita lihat. Skor memang berubah jadi 1-0 untuk kemenangan Idonesia. Tim Merah Putih juga bermain lebih agresif, lebih berani melakukan aksi-aksi individu. Tapi rasanya semua itu belum serta merta memupus kesan pertama tadi. Kalaupun direvisi, kini simpulan yang bisa diambil adalah: kita masih harus bekerja keras memadukan di segala lini untuk bisa berprestasi.
Skor tipis atas Timor, negara bungsu di ASEAN, menunjukan bahwa kita jalan ditempat--atau bahkan mundur--sedangkan mereka melesat maju. Ini tentu jadi pukulan bagi sepak bola kita. Dan bila sama negara baru ini saja kita tak terlalu meyakinkan, bagaimana bila melawan Thailand, Vietnam, Singapura, atau Malaysia?
Kita sadar bahwa ini timnas darurat. Tapi kita tak usah meratapi dan terus menyebut2 para pemain yang enggan atau dipaksa tak bisa bergabung. Kita hanya berharap sesuatu yang lebih dari pemain yang ada di timnas kini. Itulah semangat dan daya juang yang tak pernah kendur. Hal itulah yang akan bisa membuat perbedaan di lapangan.
Dalam waktu singkat tak mungkin bagi Nilmaizar mengubah tim jadi sempurna dan luar biasa. Jadi yang kita harapkan hanyalah lonjakan tekad dari pemain. Kita berharap mereka lebih berani mati di lapangan. Dengan itulah harapan kita bisa terjaga.
Ayo, kobarkan semangatmu, Pasukan Garuda!