ASHABUL KAHFI,
Tidurnya pun membuat kaisar gerah,
Dengkur dan ilerpun jadikan raja resah,
Betapa hebatnya mereka dalam membuat sejarah.
......................
(lalu)
kini ASHABUL KAMPUNG,
Benarkah engkau titisannya setelah ratusan tahun,
Selalu bertemu menanti musuh abadinya Sang pendusta mata satu ,
Pereka kebenaran satu arah sang kaisar maha pendusta ,
Kini geliatmu bikin  kaisar gerah,
..................................
Benarkah ???,
Lihatah engkau hanya  pria lelaki kampung asal gunung-gunung tanpa listrik tanpa alas kaki,
Masih juga  ngumpet gua gelap tersembunyi,
Katakanlah ,siapakah diantara kita sang penakut ?,
Aku - kami - ataukah dia dan benar sangat takut entah karena apa,
..........................
Engkaupun bukan senapati istimewa , Atau satria-satria laga pedang baja selapis perak,
Hanya pria-pria  kampung ndeso kiso-kiso tanpa alas kaki ,
Bahkan tergopoh ngibrit sembunyi berbekal tiga biji kurma,
Terselip pedang plastik bunuh nyamukpun tak mampu,
Membela anak-anak,
Menjaga negri berminyak - memelihara kehormatan katamu,
Bahkan masih terbirit kabur tanpa menoleh lagi diguamu ,
Entah takut - entah apa.
Tidakah engkau lihat begitu geramnya para raja,
Mengejarmu bagai dendam kesumat hingga ketulang dan bubur sumsum,
seratus ribu prajurit pilihan zirah anti lembing seribu panah,
Puluhan ribu kereta bisa menghilang bagai siluman,
Engkau bikin kaisar sangat marah,
Wahai orang kampung ,entah apa yang sudah engkau PERBUAT pada BINI raja hingga bernapsu membumi hanguskan kamu,
Atau sehebat itukah engkau, menurut sangkanya ???????
Padahal kau sempat mengabarkan ,
Kemarin lagi asik ngupi kopi sambil main gaple dan masih ketakutan,
Didalam goa-goa gelapmu ,
katamu............
Duhai orang kampung ,
Tanpa alas kaki  berbekal hanya 3 bijim kurma dan PEDANG PLASTIK ,
Engkau benar-benar hebat ,yaaaa....................