Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lembayung Terakhir

2 September 2011   09:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 109 0
Semua bukan lagi tentang lembayung,

Batas Jingga - mungkin pendar atau rona kemerahan awang-awang,

Tentang  station tua kota kecil tengah padang tandus ilalang coklat menghampar,

Tidak lagi sama,

Waktu menjadi diperpanjang  kemarau berapa purnama lalu,

Menguapkan segala ,

Tiba-tiba jadi menyemukan ,

Jengkel muntahkan  sesak dahak,

Di udara pengap - semilir kering  dataran tandus tanah kering,

Segala tak lagi sama,

Tiada menyisakan apa,

Larut bersama  lembayung makin kelam,

Sriti walet pilarpun melayang tak lagi makna,

Waktu serasa diperpanjang cepat ingin berlalu di tempat itu,

........................................

Walau masih bertanya,

Distation mana siapakah  kuberhenti,

Dikota kecil atau besar mungkin dusun berapa harus singgah,

Haruskan dihotel setengah melati kubermalam mampir lagi,

Yaaa ampun -- takbir kemenangan pun kan lewat lagi,

lirih kuberkata,

Untuk semuanya , MINAL AIDIN WALFAIDZIN ,SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1432 h,MOHON MAAF LAHIR BATHIN..............

nb: tulisan terlwat waktu maaf sekali lagi,mestinya dipublish di malam takbiran

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun