Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Sex Dot Com

22 Maret 2010   04:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 2805 0

Domain adalah alamat suatu blog atau website di jaringan internet.

Sedangkan domain name adalah nama dari suatu blog atau website, yang berfungsi sebagai pengganti deretan angka IP address pada saat pengguna internet melakukan akses ke blog atau website tersebut.

Domain name biasanya terdiri dari dua bagian label atau lebih yang dipisahkan dengan titik. Label paling kanan merupakan nama dari top level domain (misal : com, net, org, etc) sedangkan label paling kiri merupakan nama dari sub domain (misal : kompas, kompasiana, gramedia, etc)

Singkat cerita, segala tetek bengek hal teknis yang rumit terkait dengan domain name system itu berujung kepada fungsi yang mempermudah bagi pengguna awam dalam mencari atau menemukan atau melakukan akses ke sebuah blog atau website tertentu.

Sisi lain dari itu, domain name menjelma menjadi salah satu kunci utama dari kepopuleran sebuah blog atau website di jaringan internet.

Inilah yang kemudian memunculkan fenomena melonjaknya harga sebuah domain name yang dianggap sebagai mewakili karakternya mayoritas para pengguna dalam beraktivitas di jaringan internet.

Domain name dengan karakteristik terdiri atas sebuah kata pendek yang generik dan spesifik dalam konteks search engine optimazation, akan sangat berpeluang menjadi domain name yang bernilai jual tinggi.

Bursa tingkat dunia seputar jual beli domain name yang demikian itu, d sungguh sangat mencengangkan harganya.

Salah satunya adalah Sex.com yang baru-baru ini sempat akan dilelang oleh pemiliknya.

Sex.com pada tahun 1994 dibeli oleh Gary Kremen dengan harga murah, yang beberapa tahun kemudian berhasil dijual dengan harga fantastis, yaitu USD 14 Juta.

Harga Sex.com yang senilai USD 14 Juta ini merupakan urutan kedua di rekor bursa harga domain termahal di dunia, dengan urutan pertama ditempati Insure.com yang seharga USD 16 Juta.

Selanjutnya Porn.com, sebuah domain name dengan karakteristik kata menyerupai Sex.com, juga berharga mahal.

Porn.com yang seharga USD 9,5 Juta ini menempati urutan ke empat sebagai domain name termahal di dunia.

Lalu, bagaimana dengan bursa jual beli domain name di tingkat domestik Indonesia ?.

Agak sulit mencari data validnya, mengingat bursa jual beli domain name terjadi bukan dalam lelang umum, sehingga publik tidak bisa mengetahui harga jadi persisnya.

Hanya menurut kabar, transaksi yang pernah terjadi masih berkisaran di angka puluhan ribu USD saja.

Perlu dicatat, yang dimaksudkan transaksi jual beli domain name adalah an-sich jual beli nama saja. Bukan transaksi penjualan situs beserta jaringan bisnisnya dan sumber daya lainnya termasuk manajemennya.

Karena menurut kabar, sebuah blog atau web berbentuk portal berita yang sudah eksis di Indonesia dan telah terdevelop secara kumulatif dengan grup yang tergabung di jaringannya itu konon bisa mencapai harga sampai USD 21 Juta.

Walau angka itu oleh beberapa kalangan ditanggapi secara skeptis, mengingat yang disebutkan itu barulah perkiraan atau dugaan harga potensialnya jika dijajakan untuk dijual.

Dalam arti kata, bukan harga yang telah terbukti berhasil diwujudkan dalam sebuah transaksi jual beli.

Terlepas dari perdebatan soal harga potensialnya dengan harga riil yang nantinya dapat diwujudkan dalam sebuah transaksi jual beli, yang jelas bisnis jual beli domain name dan blog atau web memang menggiurkan, jika dilihat dari capital gain yang bisa berlipat puluhan bahkan ribuan kali dari nilai modal awalnya.

Berkait dengan itu, berapa perkiraan harga potensial dari nilai jualnya blog Kompasiana.com ?.

Agak sulit memperkirakan secara ancar-ancar angkanya. Namun jelas terlihat bahwa blog Kompasiana.com memiliki prospek yang bagus, sehingga di masa depan diperkirakan sangat berpotensi akan bernilai jual yang tinggi.

Akan tetapi jika dilihat dari sisi karakteristik pengunjungnya yang sedikit banyak bisa terlihat di kegemarannya dimana itu sedikit banyak tercermin dari deretan daftar judul artikel terpopulernya atau di daftar artikel terfavorit minggu ini.

Maka berdasarkan hal itu, siapa tahu, Kompasiana.com justru akan lebih populer jika diganti namanya menjadi Kompasexiana.com atau yang sejenisnya.

Betulkah begitu ?.

Wallahualambishshawab.

*

Catatan Kaki :

  • Artikel terkait lainnya yang mengulas seputar perilaku pramunikmat dan perilaku seks bebas di ruang publikdapat dibaca di ‘ Pemburu Prostitusi Jalanan ‘ ,dan artikel yang mengulas seputar perekat kultural antar peradaban dunia dapat dibaca di ‘ Miss Serambi Mekkah ‘ , serta artikel yang mengulas seputar budaya permisif seks bebas dalam konteks penggunaan kosakata dan bahasa dapat dibaca di ‘ Konspirasi kosakata Pelacur ‘ .
  • Artikel-artikel menarik lainnya dapat dibaca dengan mengklik di sini .

*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun