Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Bangkai Kerbau dalam Skandal Century

8 Februari 2010   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:02 728 0

Jenis hewan Kerbau yang termasuk sub-family Bovinae, dan genus Buballus, yang ada di Indonesia dikenal ada dua jenis. Yaitu, kerbau sungai (River Buffalo) yang mempunyai 48 kromosom (24 pasang kromosom) dan kerbau lumpur atau rawa (Swap Buffalo) yang mempunyai 50 kromosom (24 pasang kromosom).

Kebanyakan adalah jenis kerbau rawa yang merupakan jenis kerbau pekerja dan penghasil daging. Sedangkan jenis kerbau sungai yang merupakan jenis kerbau penghasil susu perah, sangat sedikit. Salah satu diantara yang sedikit itu adalah kerbau Murrah yang ada di Sumatera Utara.

Populasi kerbau di Indonesia ternyata tak banyak, hanya sekitar 2% saja dari keseluruhan populasi dunia.

Hewan kerbau ini berbeda dengan hewan sapi. Salah satunya adalah di soal lamanya bunting.

Jika sapi hanya membutuhkan waktu bunting sekitar 280 hari lamanya. Sedangkan kerbau lebih lama, masa buntingnya sampai melahirkan membutuhkan waktu sekitar 318 hari. Bahkan bisa sampai dengan 365 hari.

Cara pemotongan hewan kerbau ini hampir sama dengan hewan sapi. Walau dibandingkan sapi, badan kerbau relatif lebih bongsor dan lebih kuat tenaganya serta lebih tebal kulitnya.

Pertama-tama tentu harus disediakan pisau yang sangat tajam, mengingat kulit kerbau itu relatif lebih tebal dibandingkan dengan sapi.

Lalu, harus dibacakan Basmalah, Bismillahirahmanirrahim, sebelum memulai memotongnya. Karena jika tidak, maka hewan sembelihan kerbau itu menjadi berkategori haram untuk dikonsumsi.

Islam mengajarkan, bahwa hewan yang disembelih tanpa disertai ucapan Basmalah menjadi berkategori bangkai. Maka kerbau pun bisa menjelma menjadi bangkai kerbau.

Nah, tentu pembahasan dan penjelasan diatas tentang kerbau dan bangkai kerbau itu, tak ada kaitan sedikit pun dengan statemennya PKS dan Golkar yang menyatakan bahwa mereka tak mau diajak menutupi bangkai gajah.

Ini masalah penegakan hukum dan keadilan. Menutupi kasus Century ini menurut saya percuma saja. Ibaratnya, kalau kita disuruh nutup bangkai tikus masih bisa, tapi kalau ngumpetin bangkai gajah, kan susah !”, kata anggota Pansus Century dari FPKS.

Koalisi bukan untuk menutup pelanggaran hukum, kita tidak mungkin menutupi bangkai gajah”, kata salah seorang anggota pansus dari FPG.

Disamping itu, Adnan Buyung Nasution juga bahwa Pansus Angket Skandal Bank Century harus berani mengungkap kebenaran.

Mereka mesti berani. Kenapa mereka takut untuk membela kebenaran, mengapa harus kompromi ?. Seharusya pansus punya kesimpulan sementara dulu. Saya takutkan kalau tidak jelas begini, (pansus) mulai kompromi “, kata Adnan Buyung Nasution.

Adnan Buyung Nasution juga membahkan bahwa dari hasil audit investigasi BPK dan proses penyelidikan pansus, sudah jelas siapa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bailout Rp 6,7 triliun. Ia menyebut pejabat KSSK, yakni Sri Mulyani, Boediono dan Raden Pardede sebagai pihak yang terindikasi melakukan pelanggaran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun