Kehadiran Marsilam Simanjuntak dalam rapat KSSK yang memutuskan pembailoutan bank Century mengindikasikan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui dan merestui kebijakan pembailotan bank Century.
Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan Sri Mulyani bahwa kebijakan KSSK ini dikomunikasikan dan dilaporkan melalui SMS kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Keputusan KSSK ini diambil selagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang melakukan serangkaian lawatan kunjungan kerja ke luar negeri dalam waktu yang relatif panjang.
Pada awalnya, kebijakan bailout ini oleh KSSK diperkirakan hanya membutuhkan dana sekitar Rp. 632 Milyar.
Namun, diperkembangan berikutnya, ternyata kalkulasi dana bailout membengkak dan membutuhkan dana tambahan sebesar hampir 1.000% dari perkiraan semula.
Sehingga, total akhir dana bailout yang dibutuhkan menjadi sekitar Rp. 6,7 Trilyun.
Ini menjadikan kasus berkembang, dan menimbulkan pertanyaan.
Apakah Sri Mulyani selaku ketua KSSK, saat memutuskan kebijakan bailout bank Century itu melandaskan pertimbangan dan perhitungannya berdasarkan kebutuhan dana yang hanya sekitar Rp. 632 Milyar itu ?.
Atau, Sri Mulyani saat itu sudah memperhitungkan bahwa keputusannya itu akan berkonsekuensi digelontorkannya dana yang sampai sebesar Rp. 6,7 Trilyun ?.
Andai saat itu Sri Mulyani tahu bahwa kebutuhan dananya adalah sekitar Rp. 6,7 Trilyun, apakah Sri Mulyani tetap akan memutuskan yang sama ?.
Ini bisa menjadi indikasi bahwa sebenarnya Sri Mulyani telah ditipu dan dijebak.
Awalnya agar Sri Mulyani menyetujui keputusan bailout terhadap bank Century ini maka yang disodorkan kepadanya hanya data tentang kebutuhan dana bailout sebesar Rp. 632 Milyar saja.
Setelah Sri Mulyani terlanjur memutuskan hal itu, selanjutnya Sri Mulyani difait accomply dengan keterlanjurannya itu, sehingga mau tak mau dipaksa harus terus menggelontorkan dana hingga mencapai > 1.000% dari data dana yang semula disodorkan kepadanya.
Indikasi tertipu dan terjebaknya Sri Mlyani ini sedikit mulai terkuak dari adanya informasi yang menyebutkan sesungguhnya Sri Mulyani pernah mengeluhkan bahwa dirinya merasa tertipu dan terjebak dalam memutuskan kebijakan bailout bank Century ini.
Siapa yang telah menipu Sri Mulyani ?. Pihak dari Bank Indonesia, dalam hal ini adalah Boediono ?.
Siapa yang telah memfait accomply dan memaksanya agar terus menggelontorkan dana hingga mencapai > 1.000% dari data dana awal yang menjadi dasar keputusannya itu ?. Pihak dari Bank Indonesia juga ?, atau ada pihak lainnya?
Akhirnya, mau tidak mau, perkembangan kasus skandal bailout bank Century ini pun menjadi semakin mendekati episentrum sumber permasalahannya.