Semakin mendekati hari H putaran II Pilkada DKI, media sosial semakin disesaki dengan perang opini antarpendukung kedua pasangan calon. Kedua pendukung saling melakukan eliminasi, menafikan, dan mendowndgrade. Saat pendukung Ahok-Jarot mengkampayekan kerberhasilannya dalam pembangunan di Jakarta, pendukung Anies-Sandi meng-counternya dengan opini tentang ketidakberhasilannya atau keputusan-keputusannya yang dianggap salah. Ketika pendukung Anies-Sandi mengampanyekan tentang perlunya mempertahankan keyakinan, pendukung Ahok-Jarot mengkampayekan tentang pentingnya kebhinekaan. Ketika pendukung Ahok-Jarot mengampanyekan program-program unggulannya, pendukung Ahok-Jarot akan segera melemahkan program itu dari sisi yang memungkinkan untuk dilemahkan. Begitu juga sebaliknya.
KEMBALI KE ARTIKEL