Pada dasarnya, manusia adalah hamba sekaligus khalifah—wakil yang Allah berkenan untuknya. Peran khalifah ini mengandung dua jenis fungsi: ketuhanan (internal) dan tata tertib kosmos (eksternal). Apabila yang pertama bersifat menyeluruh, yang mendorong manusia untuk mereorientasikan komitmennya terhadap keunikan identitas ketuhanan; maka yang kedua, bersifat terbatas—yang mendorong manusia untuk berkreasi dalam menghadapi pelbagai persoalan rumit di dunia ini. Dalam jenis dan fungsi kekhalifahan yang kedua ini, Alquran secara khusus menempatkan Daud AS sebagai sosok yang Allah SWT berkenan untuk menunjuknya secara langsung—tidak sebagaimana lazimnya, ditempatkan atau dipilih secara tidak langsung oleh kekuasaan manusia.