Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Petualangan Mengenal dan Mengetahui Potensi Pemanfaatan Lahan Basah di Setiap Kecamatan

10 Oktober 2024   00:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:56 18 0
PENULIS:MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
NIM:2410416310010
MAHASISWA UIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S1 GEOFRAFI
TUGAS MATA KULIAH : PENGANTAR LINGKUNGAN BASAH
DOSEN:DR.ROSALINA KUMALAWATI,S.SI.M.SI.  
PENGERTIAN LAHAN BASAH


Pengertian lahan basah (wetland) adalah wilayah di permukaan bumi berupa daratan yakni tanah yang di genangi air baik permanen (tetap tergenang air) maupun musiman.wetland memiliki kandungan air yang tinggi dan termasuk lahan subur. Ciri dan karakteristik utama lahan basah adalah muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, serta memiliki vegetasi khas.

Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air. Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan.

Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat.

Bermula dari kesepakatan Konvensi Internasional tentang lahan basah yang ditandatangani pada 2 Februari 1971 di Ramsar, Iran. Konvensi tersebut juga dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Penetapan hari lahan basah terjadi pada tahun 1996.

Saat itu, berlangsung pertemuan para anggota, dan hasil dari pertemuan tersebut menyepakati bahwa hari Lahan Basah Sedunia jatuh pada tanggal 2 Februari dan diperingati serentak oleh seluruh anggota Konvensi Ramsar satu tahun setelahnya.

Luas lahan basah di Indonesia masuk sebagai yang terbesar di dunia. Selain itu, wetland memiliki peran besar sebagai sumber pemurnian air dan penyimpan karbon.Lahan basah mencakup suatu rentangan luas habitat pedalaman, pantai, dan marin yang memiliki sejumlah tampakan sama. Konvensi Ramsar 1971 menakrifkan lahan basah yang penting secara internasional sebagai berikut (Dugan, 1990). Lahan basah adalah wilayah rawa, lahan gambut, dan air, baik alami maupun buatan, bersifat tetap atau sementara, berair ladung (stagnant, static) atau mengalir yang bersifat tawar, payau, atau asin, mencakup wilayah air marin yang di dalamnya pada waktu surut tidak lebih daripada enam meter.

Keberadaan lahan basah sangat menarik perhatian, karena jenis lahan ini cocok digunakan untuk berbagai macam area, baik untuk area sawah, perkebunan, dan lain sebagainya. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengetahui berbagai pemanfaatan lahan basah di Kalimantan Selatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun