Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bayangmu di Jendela Kereta

19 November 2019   07:14 Diperbarui: 19 November 2019   07:18 52 8

"Nak, pulanglah. Nafas ayahmu telah payah," 

kata-kata itu meloncat ke luar layar

damai di hati jadi buyar

*

"Nak, tak usah ragu, pulanglah cepat!" 

Rindu di hati sejatinya telah membuncah

Seisi hati tambah gelisah.          

*

"Nak, lupakanlah yang sudah-sudah..."

Melupakan luka lama tidaklah mudah

juga saat yang melukaimu telah merendah.  

*

"Nak, bagaimana pun kami orang tuamu,"

kata-kata itu merasuk dalam nubari

Kebenarannya tak dapat kusangkal lagi.

*

Langkahku akhirnya kuayun ke stasiun pusat kota

Kereta terakhir menuju kota kecilku di ujung sana

*

"Nak, engkau sampai di mana? Ayahmu baru saja tiada..."

Kata-kata yang tak kuharapkan itu datang di waktu yang salah.

Tetiba di jendela kereta kulihat bayang wajahmu, Ayah. 

Engkau tersenyum bahagia dari alam barzah. 

-medio Nov 19-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun