Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Menjelajahi Jalan Menuju Moksha: Membebaskan Diri dari Samsara dan Menemukan Kebahagiaan Sejati

14 Mei 2024   20:40 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:41 228 0
Samsara, dalam Hindu, adalah siklus berulang kelahiran, kematian, dan pembaruan kehidupan yang didorong oleh karma. Karma adalah hukum sebab akibat yang menyatakan bahwa setiap perbuatan, baik atau buruk, akan menghasilkan konsekuensi yang sesuai. Pelepasan dari siklus kelahiran kembali (samsara) untuk mencapai moksha adalah tujuan tertinggi dalam berbagai tradisi spiritual, khususnya dalam agama Hindu. Manusia terikat dalam Samsara karena avidya, yaitu ketidaktahuan tentang sifat sejati diri (Atman) dan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Avidya menyebabkan manusia terikat pada keinginan duniawi dan ego, yang terus mendorong mereka dalam siklus kelahiran kembali. Moksha adalah tujuan akhir umat Hindu, yaitu pelepasan dari Samsara dan penyatuan Atman dengan Brahman. Untuk mencapai Moksha, manusia harus membebaskan diri dari karma dan mengatasi avidya. Penyatuan Atman dengan Brahman adalah konsep sentral dalam Hindu yang menjelaskan tujuan akhir dari perjalanan spiritual, yaitu mencapai moksha. Moksha adalah pembebasan dari siklus samsara (kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali) dan penyatuan jiwa individu dengan realitas tertinggi atau Tuhan. Atman adalah jiwa individu, esensi sejati dari setiap makhluk hidup yang kekal, tidak berubah, dan murni. Atman dianggap sebagai bagian dari Brahman, tetapi dalam pengalaman sehari-hari, seringkali tertutup oleh ego, ketidaktahuan, dan keinginan duniawi. Sedangkan Brahman adalah realitas tertinggi, Tuhan Yang Maha Esa, dan sumber segala sesuatu. Brahman bersifat tak terbatas, tidak berwujud, dan melampaui segala dualitas. Brahman adalah kesatuan dari semua eksistensi dan juga dasar dari alam semesta. Penyatuan Atman dengan Brahman merupakan proses spiritual yang melibatkan realisasi dan pengalaman langsung bahwa Atman dan Brahman pada dasarnya adalah satu dan sama. Proses ini dikenal sebagai advaita, atau non-dualitas, dalam tradisi Advaita Vedanta. Keadaan damai dan kebahagiaan tertinggi dalam moksha adalah kondisi spiritual dan eksistensial yang melampaui pengalaman duniawi. Moksha, dalam tradisi Hindu, adalah pembebasan dari siklus samsara (kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali) dan merupakan tujuan akhir dari perjalanan spiritual. Moksha adalah akhir dari siklus tanpa akhir dari kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Jiwa (Atman) tidak lagi terikat oleh karma dan tidak perlu mengalami penderitaan duniawi lagi. Semua karma, baik itu positif maupun negatif, telah diatasi dan dibersihkan. Jiwa mencapai keadaan murni tanpa beban tindakan masa lalu. Dalam keadaan moksha, individu menyadari dan mengalami langsung bahwa Atman (jiwa individu) dan Brahman (realitas tertinggi) adalah satu dan sama. Ini disebut Advaita atau non-dualitas. Semua kekhawatiran, ketakutan, dan gejolak emosional lenyap. Pikiran menjadi tenang dan stabil, tidak terpengaruh oleh perubahan dunia luar. Kebahagiaan yang dialami dalam moksha adalah kebahagiaan yang tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Ini adalah sukacita yang murni dan abadi. Keadaan damai dan kebahagiaan tertinggi dalam moksha adalah kondisi spiritual yang ditandai oleh pembebasan dari siklus samsara, kesadaran penuh tentang hakikat sejati diri dan realitas, serta pengalaman kedamaian abadi dan kebahagiaan ilahi. Ini melibatkan pelenyapan karma, pemurnian jiwa, dan penyatuan dengan Brahman.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun