Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dengan Transaksi Keuangan Berbasis Syariah

11 November 2014   03:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:08 190 0

Untuk memahami kestabilan sistem keuangan suatu negara perlu diketahui pula apakah sistem ekonomi yang ada di negara tersebut. Sistem ekonomi di Indonesia, bahkan dunia pada saat ini cenderung menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis ini mendorong pemilik modal untuk selalu memperbanyak kekayaan yang dimiliknya hingga, entah, tak terhingga. Sikap kapitalis atau pemilik modal ini mengakibatkan mereka memutar otak untuk mencari akal bagaimanakah cara untuk mengurangi risiko, untuk menjaga dan melindungi kekayaannya, dan bagaimana cara untuk menambah kekayaan yang dimilikinya. Akibat ulah para kapitalis ini banyak bermunculan produk-produk yang lahir dari financial engineering. Celakanya, produk financial engineering ini banyak mengandung unsur spekulasi. Selain itu, produk-produk ini juga membawa domino effect yang mengakibatkan ketidakstabilan sistem keuangan. Hal ini telah terbukti di Amerika Serikat. Dimana adanya produk finansial turunan dari mortgage telah menghantarkan AS pada krisis keuangan 2008. Di luar permasalahan regulasi, pada dasarnya produk-produk finansial yang spekulatif ini mengandung risiko untuk menyebabkan terjadinya suatu krisis keuangan. Kegagalan salah satu pihak memenuhi prestasinya akan membawa domino effect kepada pihak-pihak yang lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun