Kabarku baik-baik disini
Walau hatiku menangis melihat saudaraku hilang satu persatu
Dibabat oleh makhluk yang katanya mempunyai akal
Bagaimana kabarmu disana wahai sahabat
Kabarku sehat-sehat disini
Walau hatiku terluka akibat kehilangan satu persatu saudaraku
Dihabisi oleh makhluk yang katanya bermartabat tinggi
Bagaimana kabarmu disana sahabat
Kabarku aman-aman disini
Dilubang persembunyian yang teramat sempit
Ketakutan ku mengalahkan akal sehatku untuk dapat bertahan
Aku ingin hidup setahun
Seabad, bahkan mungkin selamanya bila Tuhan menghendaki
Apa yang tidak bisa bila Dia menghendaki-Nya
Ia kan sahabat……?
Tapi disekitarku kiamat berjalan terlalu cepat
Kemarin aku masih mendengar suara kepak sayap allo
Kemarin aku masih mendengar siulan mencicit tarsius
Beberapa jam yang lalu saya masih mendengar auman anoa
Tapi terhenti dengan suara bunyi ledakan……
Kiranya mereka sudah tertembak…..
Sedih hatiku wahai sahabat
Melihat rumahku hilang sedikit demi sedikit
Melihat saudaraku hilang satu persatu
Dalam hitungan detik nyawa kami terancam
Apakah ini yang Tuhan kehendaki untuk kami sahabat?
Atau kehendak segelintir makhluknya
Yang katanya bermartabat…
Yang katanya berpendidikan…
Yang katanya berakal…
Yang katanya paling sempurna….
Yang katanya khalifah muka bumi….
Kenyataanya sahabat…
Mereka ternyata makhluk paling kotor bila tidak memakai akalnya
Makhluk paling nista ketika diburu oleh nafsu
Makhluk paling menjijikan ketika dibuai harta
Makhluk paling munafik.. munafik… munafik sekali dihadapan Tuhannya…
Sahabat….
Hilang harapanku melihat rumahku…
Hilang harapanku melihat masa depanku…
Hilang harapanku melihat semuanya…
Didepan mataku terhampar ladang pembunuhan.
Sahabat…
Mudah- mudahan ini bukan suratku yang terakhir
Bila masih ada hari esok untukku
Akan kukabari lagi engkau
Tentang rumahku, saudaraku, hutanku dan semua milikku yang ada di pedalaman ini
Hari esok  masih penuh perjuangan
Doakan aku sahabat..
Doakan aku….
(2011)