Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Surat dari Pedalaman Lore Lindu

22 November 2011   04:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 3 0
Bagaimana Kabarmu disana wahai sahabat

Kabarku baik-baik disini

Walau hatiku menangis melihat saudaraku hilang satu persatu

Dibabat oleh makhluk yang katanya mempunyai akal

Bagaimana kabarmu disana wahai sahabat

Kabarku sehat-sehat disini

Walau hatiku terluka akibat kehilangan satu persatu saudaraku

Dihabisi oleh makhluk yang katanya bermartabat tinggi

Bagaimana kabarmu disana sahabat

Kabarku aman-aman disini

Dilubang persembunyian yang teramat sempit

Ketakutan ku mengalahkan akal sehatku untuk dapat bertahan

Aku ingin hidup setahun

Seabad, bahkan mungkin selamanya bila Tuhan menghendaki

Apa yang tidak bisa bila Dia menghendaki-Nya

Ia kan sahabat……?

Tapi disekitarku kiamat berjalan terlalu cepat

Kemarin aku masih mendengar suara kepak sayap allo

Kemarin aku masih mendengar siulan mencicit tarsius

Beberapa jam yang lalu saya masih mendengar auman anoa

Tapi terhenti dengan suara bunyi ledakan……

Kiranya mereka sudah tertembak…..

Sedih hatiku wahai sahabat

Melihat rumahku hilang sedikit demi sedikit

Melihat saudaraku hilang satu persatu

Dalam hitungan detik  nyawa kami terancam

Apakah ini yang Tuhan kehendaki untuk kami sahabat?

Atau kehendak segelintir makhluknya

Yang katanya bermartabat…

Yang katanya berpendidikan…

Yang katanya berakal…

Yang katanya paling sempurna….

Yang katanya khalifah muka bumi….

Kenyataanya sahabat…

Mereka ternyata makhluk paling kotor bila tidak memakai akalnya

Makhluk paling nista ketika diburu oleh nafsu

Makhluk paling menjijikan ketika dibuai harta

Makhluk paling munafik.. munafik… munafik sekali dihadapan Tuhannya…

Sahabat….

Hilang harapanku melihat rumahku…

Hilang harapanku melihat masa depanku…

Hilang harapanku melihat semuanya…

Didepan mataku terhampar ladang pembunuhan.

Sahabat…

Mudah- mudahan ini bukan suratku yang terakhir

Bila masih ada hari esok untukku

Akan kukabari lagi engkau

Tentang rumahku, saudaraku, hutanku dan semua milikku yang ada di pedalaman ini

Hari esok  masih penuh perjuangan

Doakan aku sahabat..

Doakan aku….

(2011)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun