Genderang perang nampaknya sudah ditabuh, KPK memang sedang getol mengusut kasus dugaan korupsi di kementrian ESDM yang terkait dengan kasus dugaan korupsi di SKK Migas ini. Mungkin saat ini Sutan sedang ngeri-ngeri sedap di rumanya, atau mungkin sudah ingin berkomentar menimpali pernyataan tersebut namun dilarang partainya. Siapa yang tahu, namun yang jelas Sutan saat ini memang sedang galau, tapi tetap rajin beribadah bila mengacu padaBroadcast Messages kepada sejumlah kontak diBlackberry Messanger-nya.
Jawab Samad tentang status Sutan bisa dianggap sebagai petanda, tapi sejauh mana petanda itu akan berwujud menjadi kenyataan?
Pernyataan Samad yang mengaku tidak takut pada Atut memang bertuah, nyatanya enam hari setelah mantra diucap olehnya, Atut kemudian ditetapkan oleh Samad untuk dugaan keterlibatan Gubernur wanita pertama di Indonesia itu sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi.
Ya setidaknya Samad memang pernah agak 'Offside' untuk ucapannya mengenai koruptor kelas kakap di Jawa Timur. Meski demikian, momentum tersebut ternyata berguna untuk mantan anggota DPRD Jawa TImur Fathorosjid untuk menemukan semangat baru guna mengungkap praktek korupsi --yang menurutnya- dilakukan berjamaan alias bukan hanya dirinya sendiri.
Pernyataan tersebut diakui oleh Samad didapat dari Kyai Hasyim Muzadi yang menyebut ada koruptor yang belum juga bisa disentuh oleh lembaga penegak hukum. Namun sayang, Hasyim Muzadi cenderung bungkam ketika ditanyakan mengenai hal tersebut. Hasilnya, kasus dugaan korupsi P3SEM yang diduga melibatkan para anggota DPRD dan eksekutif Jatim ini sudah dilaporkan dan sedang ditelaah oleh KPK, kasus ini disebut-sebut sebagai pintu gerbang KPK untuk ungkap koruptor nomor Wahid di Jawa Timur.
Nah, sekarang sosok Sutan Bhatoegana yang akan ditunggu-tunggu masyarakat tentang sahih-nya pernyataan Samad. Apakah kalimat 'Bukan berarti tidak jadi' dapat diartikan dengan 'KPK akan jadikan Sutan sebagai tersangka' ?
Eh, ternyata ada yang ketinggalan. Di belakang kalimat 'bukan berarti tidak jadi' ada kalimat terusan dari sang ketua. "Ada proses yang masih dilakukan" pungkas Samad.
Well, semoga KPK benar kekuatannya seperti yang diberitakan media, semoga benar-benar jujur seperti yang dibanggakan masyarakat. Sambil menunggu proses mencari dua alat bukti, bisa dibilang saat ini status Sutan sudah dalam tahap ngeri-ngeri Samad.