Saya tak pernah serius dalam menonton televisi, juga tak menelan bulat-bulat informasi yang tertulis dalam media massa. Karena saya sadar, saat ini, di alam pers yang menemui kebebasannya, ada modal yang menyokongnya untuk tetap hidup memberikan informasi kepada rakyat Indonesia. Maka dari kebebasan itu saya dipaksa untuk bisa memilah dan menilai, mana yang informasi beneran dan mana informasi yang dagelan.