"Pah, ceritain dong Nenekku kayak apa?," pinta anakku suatu sore.
"Hmm, kenapa kamu tanya soal Nenek, Nak?," aku balas bertanya.
"Gini Pah. Aku iri sama teman-temanku yg punya nenek. Jadi bisa manja-manja sama nenek. Minta apa aja pasti dikabulin," jelas anakku.
Mendengar penjelasan anakku, tiba-tiba hatiku tercekat. Benak dan hatiku berkata jika apa yg anakku rasakan sering Papah rasakan kemarin-kemarin.