Ketika masyarakat memposisikan dirinya sebagai produsen informasi, maka informasi itu ada yang kredibel dan ada pula yang menyesatkan, bahkan berisi kebohongan (hoaks). Seperti kata Hammer (1976) bahwa informasi menjadi sebuah komoditi yang dapat didistorsikan dan disalahartikan, tergantung dari keinginan dan target si pembuat informasi. Ditambah lagi media sosial memberikan ruang yang bebas bagi siapapun untuk menyebarluaskan hoaks dan disinformasi.
KEMBALI KE ARTIKEL