[caption id="attachment_113912" align="alignnone" width="500" caption="Istana Hatshepsut yang megah...(Doc : Pribadi)"][/caption] Hatshepsut (1508 SM - 1458 SM), fir'aun perempuan paling sukses diantara fir'aun-fir'aun perempuan lain yang pernah memerintah di zaman Mesir kuno. Dia mewarisi kerajaan dari ayahnya Tuthmosis I setelah dua saudaranya yang laki-laki meninggal. Peninggalan Hatshepshut terletak di wilayah Darul Bahri dan masih satu kawasan dengan lembah para raja (valley of the king), suatu tempat pemakaman para raja-raja Mesir di bawah gunung. Perjalanan wisata kali ini sampai di peninggalan istana Hatshepsut. Kami sampai di istana sekitar jam 1 siang dan cuaca sudah sangat panas. Wilayah sekitar Luxor dan Aswan dalam sejarahnya memang memiliki cuaca yang berbeda dengan Cairo. Di daerah yang hampir berbatasan dengan negara Sudan ini sama orang Mesir sering disebut-sebut hanya memiliki dua musim yakni panas dan panas sekali, hal ini berbeda dengan Cairo dan sekitarnya yang memiliki empat musim yakni musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi. Berwisata ke Luxor dan Aswan para turis lebih sering memilih pada saat di Cairo sedang musim dingin yakni pada sekitar bulan Oktober hingga Januari. Karena pada saat bulan itulah cuaca di sana tidak begitu panas, cuaca hanya berkisar antara 30 sampai 35 derajat celcius dan itu berbeda saat Cairo musim panas, Luxor dan Aswan bisa mencapai 40 derajat bahkan lebih, hampir sama dengan Sudan. [caption id="attachment_113915" align="alignright" width="225" caption="Patung Hatshepsut yang selama hidupnya selalu memakai janggut pasangan..(Dok : pribadi)"][/caption] Rasa penasaran dan keheranan dengan kemegahan peninggalan ratu Hatsepshut membuat kami tidak peduli dengan cuaca yang lumayan panas. Dalam sejarahnya yang disebutkan di wikipedia, Hatshepsut memimpin Mesir sekitar 21 tahun lebih 9 bulan, sebagaimana yang ditulis oleh penulis kuno yang bernama Yosefus. Sedangkan menurut Africanus, Hatshepsut menjadi fir'aun selama dua puluh dua tahun. Salah satu keberhasilan pemerintahan ratu Hatshepsut adalah memulihkan hubungan perdagangan dengan negara-negara lain. Dia juga memulihkan perdagangan dalam negeri setelah hancur akibat serangan Hyksos dari Yunani Roma selama periode menengah kedua. Sebagaimana Fir'aun yang lain, Hatshepsut juga membangun sebuah peninggalan megah yang didirikan di ma'bad Karnak sebagai tempat peribadatan khusus raja Mesir. Hatshepsut membangun dua obeliks kembar yang saat ini tinggal satu akibat ekspedisi meiliter Hyksos. Walaupun selama pemerintahannya Hatshepsut lebih terkenal memerintah dengan damai, tetapi tercatat dia pernah mencaplok Nubia, Levant dan Syiria. Untuk menambah stok rempah-rempah negaranya, Hatshepsut juga mengirimkan ekspedisi ke wilayah Bergalah, sebutan nama untuk negara di afrika yang sekarang bernama Somalia. Saat ini ketika kami memasuki istana Hatshesut yang letaknya tepat diantara pegunungan Deir al bahri, bangunannya tidak seutuh seperti yang ada dalam replika gambar yang ada diruang pintu masuk. Banyak [caption id="attachment_113916" align="alignleft" width="225" caption="Tulisan herogliph yang tersisa di dalam istana..(Doc : pribadi)"][/caption] beberapa patung yang sudah mulai rusak dan tulisan-tulisan herolipnya pun juga ada yang terkelupas. Pemerintah Mesir dengan segala upaya melestarikan bangunan tua ini dengan terus melakukan pemugaran-pemugaran dan pembaharuan. Dari pintu masuk setelah menunjukkan karcis menuju istana jaraknya lumayan jauh sekitar berjarak 300 meter, sehingga pengelola wisata menyediakan kendaraan khusus kereta yang pembayarannya bersamaan dengan membayar tiket. Di kawasan ini hanya ada satu kafe yang disediakan sehingga harga-harga makanannya benar-benar mahal. Satu botol aqua kecil dihargai dengan 10 pound, setara dengan 20 ribu rupiah. Aku juga melihat beberapa turis yang heran dengan harganya, karena dikawasan biasa aqua kecil hanya seharga 1,5 pound, paling banter untuk harga hotel dan turis sekitar 3 sampai 4 pound. Perempuan pada masa Mesir kuno memiliki status yang lumayan tinggi. Dia bisa menikmati hak yang sah untuk memiliki dan mewarisi. Selain Hatshepsut, ada beberapa fir'aun yang berjenis kelamin perempuan, diantaranya Khentkaues , Sobekneferu, Neferneferuaten dan Nitocris. Pada masa-masa akhir pemerintahan Mesir kuno juga ada fir'aun perempuan yang bernama Cleopatra. Sayangnya setelah menikmati semua pemandangan yang ada di istana, kami tidak bisa masuk lebih ke dalam karena sedang ada perbaikan. Terpaksa kami kembali untuk melanjutkan perjalanan wisata berikutnya yang terletak di Aswan. Perjalanan Luxor hingga Aswan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 jam dengan kecepatan normal. ########################## Catatan wisata yang tertinggal dari Luxor Aswan bersama kawan-kawan Cairo University dan Al-Azhar University. Salam Kompasiana
Bisyri Ichwan
KEMBALI KE ARTIKEL