Tampil sebagai pemain pengganti sejak menit 50, Musiala sukses mencetak dua gol dari empat gol yang dihasilkan Munchen. Tak hanya sebagai pencetak gol, Musiala juga memainkan peran sebagai pembeda yang membawa Munchen menuju kemenangan.
Menghadapi Heidenheim, Munchen kali ini tidak tampil dengan kekuatan penuh. Tiga pemain utama yakni Harry Kane, Manuel Neuer dan Sergy Gnabry harus absen karena cedera. Sementara pemain gelandang, Aleksandar Pavlovic, kembali bermain sebagai starter setelah absen lama karena absen.
Pemain senior Thomas Muller, menjadi andalan pelatih Vincent Kompany kali ini  sebagai ujung tombak. Muller didukung Leroy Sane dan Michael Olise  di lini kedua. Sementara Heidenheim mengandalkan duet Matthias Honsak dan Paul Wanner di lini depan.
Bermain di kandang sendiri, stadion Alliaz Arena, Munchen tampil digdaya. Tim terbaik Jerman ini mencatat 80 persen lebih penguasaan bola dan membuat lebih  dari 20 peluang. Di sisi lain, Heidenheim hanya membuat dua peluang dan hebatny, keduanya bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Tampil dominan sejak awal, Munchen tercatat membuat 12 peluang di babak pertama dengan 4 diantaranya tepat sasaran. Peluang pertama didapat Munchen lewat tembakan Thomas Muller. Namin kiper Heidenheim, K Muller, mampu menggagalkannya. Berikutnya sundulan Leroy Sane juga tak menghasilkan gol setelah hanya melebar.
Pada menit 18 Munchen akhirnya membuka keunggulan. Dayat Upamecano sukses memanfaatkan umpan sepak pojok Joshua Kimmich dengan sebuah sundulannya.
Unggul satu gol, Munchen terus meningkatkan intensitas serangan. Alphonso Davies hampir saja memperbesar keunggulan Munchen pada menit 38. Sayang, percobaannya masih mengenai tiang.
Meski terus bermain menyerang, Thomas Muller dan kawan-kawan kesulitan menambah gol di babak pertama. Di sisi lain, para pemain Heidenheim tak mampu melakukan perlawanan berarti. Mereka merasa kesulitan untuk menembus pertahanan Munchen. Dan babak pertama pun berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk Munchen.
Memasuki babak kedua, Munchen kembali berusaha mengendalikan permainan. Sebuah peluang bagus gagal dimanfaatkan Aleksandar Pavlovic pada menit 49. Tembakan gelandang muda Jerman tersebut melenceng dari gawang.
Diluar dugaan, Heidenheim yang terus ditekan mampu mencetak gol balasan satu menit kemudian. Berawal dari blunder Upamecano yang bermaksud memberikan backpass tanggung pada kiper Daniel Peretz, namun bola malah direbut oleh Honsak dan penyerang Heidenheim ini dengan mudah menjebol gawang Munchen pada menit 50. Skor imbang 1-1.
Pelatih Kompany kemudian memasukkan Jamal Musiala menggantikan Thomas untuk menyegarkan lini penyerangan. Keputusan ini memberi dampak positif, setelah Musiala membawa Munchen memimpin 2-1 lewat satu golnya di menit 56.
Berikutnya Leon Goretzka memperbesar keunggulan Munchen lewat golnya di menit 84 meneruskan umpan Leroy Sane. Skor menjadi 3-1 untuk Munchen.
Satu menit berselang, Heidenheim mampu memperkecil ketinggalan mereka. Â Tendangan keras Niklas Dorsch membuat gawang Munchen kembali bergetar pada menit 85 dan skor menjadi 2-3.
Memasuki masa injury time, Musiala kemudian mengunci kemenangan Munchen lewat gol keduanya di menit 90+1. Musiala sukses menuntaskan umpan dari Raphael Guereiro.
Hasil ini menjadikan Munchen kokoh di puncak klasemen dengan poin 33 dari 13 laga yang telah dijalani. Sedangkan Heidenheim menempati posisi 16 dengan poin 10.
(EL)
Yogyakarta,09122024