Aku meraih ponselku dan kulihat waktu masih menunjukkan jam enam pagi. Dinginnya cuaca di hari Minggu pagi mengajakku untuk tidak beranjak dari peraduan. Aku menarik selimut, membungkus tubuhku rapat-rapat, merasakan kehangatan yang terpancar dan tak membiarkan sedikitpun angin dingin masuk dan menusuk-nusuk tulangku. Namun aroma harumnya kopi hangat yang menguar dan memenuhi rongga hidungku untuk segera bangkit, melepaskan segala keinginan untuk bermalas-malasan di hari Minggu dan mencari dari mana sumber dari aroma yang mengusik imanku ini.
KEMBALI KE ARTIKEL