Manusia itu tempatnya salah dan lupa (Hadist), disinilah JPU KPK membuktikan kemanusiaannya, jadi bila ada yang mendewakan KPK kita maklumi saja, mereka mungkin mengira bahwa KPK dan JPU-nya adalah dewa atau malaikat yang bebas dari dosa dan kesalahan. Kini saatnya anda melek dan menyadari, inilah fakta bahwa JPU KPK hanya manusia biasa. Saya rekam video ini, hanya untuk membuka fakta demi sebuah keadilan, bahwa kasus Anas Urbaningrum bukan kasus biasa, ada kerjasama antara Nazar, KPK dan JPU. Alasannya apa? sudah saya bahas berkali-kali bahwa kasus Anas itu bermula dari konflik internal Partai Demokrat yang berujung pada konspirasi menjatuhkan Anas karena tidak sesuai dengan misi mereka untuk melakukan korupsi berjama'ah, karena Anas dianggap membahayakan, akhirnya dibuatlah skenario kasus Hambalang, aktor sebenarnya adalah Nazaruddin, dan Cikeas.
Beriku saya berikan bukti saat Nazar memberi kesaksian dalam sidang Anas Urbaningrum, simak dengan seksama dan penuh dengan ketelitian, agar anda tahu bagaimana kasus rekayasa Anas Urbaningrum.
http://www.youtube.com/watch?v=zJuGXF6MEXA&feature=youtu.be
Dan akhirnya JPU KPK membuktikan lagi pernyataannya dalam sidang Pembacaan Tuntutan, kamis 11 september 2014, JPU KPK menuntut Anas dengan hukuman 15 tahun penjara, dengan dalih bahwa keterangan Nazar dianggap lebih berkwalitas. Bila keterangan Nazar yang memiliki status sebagai TERPIDANA dan Tersangka saja dianggap JPU KPK lebih berkwalitas, apalagi keterangan saksi lain yang tidak memiliki status hukum apapun, bahkan ada saksi dari anggota DPR, Bupati dan Pakar Hukum, berarti mereka LEBIH BERKWALITAS ketimbang Nazar, tapi kenapa yang dipakai dalam tuntutan hanya kesaksian NAZAR? Sebagai rakyat Indonesia yang peduli akan nasib bangsa, silakan anda menilai sendiri, apakah JPU KPK memiliki keadilan? Atau tuntutan itu hanya didasari KEBENGISAN? Semoga dengan tulisan ini, anda bisa lebih melek akan keadilan dan penegakan hukum di negeri ini. Wassalam!