Tak dapat dipungkiri, media sosial merupakan sesuatu hal yang sudah melekat dalam kehidupan manusia.
Ketika bermedia sosial ada hal yang perlu untuk kita perhatikan, yakni "Etika".
Tentu saja etika menjadi sesuatu hal yang penting karena kemudahan seseorang dalam menyebarkan dan menerima informasi.
Etika ini dapat menjadi benteng atau perisai tersendiri agar dapat memaksimalkan dan mengefektifkan penggunaan media sosial untuk pengembangan diri, lho.
Maksimal dan efektif di sini memiliki arti terhindarnya diri kamu dari hal-hal yang negatif.
Contohnya gimana sih? Misalnya se-simple scrolling-scrolling media sosial.
Ketika kita scrolling medsos akan ada banyak informasi yang kita dapatkan.
Mulai dari hiburan, politik, hingga informasi yang ada di luar negara kita pun bisa didapatkan.
Terus, bukannya bagus ya kalau kita bisa dapat banyak informasi? Kan bisa tambah wawasan juga.
Yup betul, namun perlu diketahui bahwa media sosial dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Bila mempengaruhi ke arah yang positif tentu tidak jadi masalah.
Namun, tidak jarang yang ikut terpengaruh ke arah yang negatif.
Misalnya, sebut saja 'A' melihat suatu challenge di medsos di mana secara tidak langsung orang yang mengikuti trend tersebut menyebarkan informasi pribadinya, seperti nama lengkap, tanggal lahir, tempat nongkrong favorit, dsb.
Teman-teman 'A' banyak yang sudah mengikuti challenge ini dan mengajak 'A'.
Setelah berpikir, akhirnya 'A' pun memutuskan untuk mengikuti challenge tersebut karena takut dianggap tidak asik.
Namun sayangnya akibat mengikuti challenge tersebut, ada yang menggunakan data pribadi yang 'A' sebarkan untuk meminjam dana secara online.
Nah, sebenarnya disinilah etika dapat bekerja.
Etika ini sendiri merupakan suatu  konsep yang dapat menilai baik atau tidaknya tingkah laku manusia.
Etika berlaku baik saat ada orang lain maupun tidak ada orang lain di sekitar kita.
Menurut W. J. S. Poerwadarminta, etika adalah ilmu tentang tingkah laku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang dapat ditentukan oleh akal manusia.
Lantas, apa saja etika dalam bermedia sosial?
Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, ada 5 etika dalam bermedia sosial, yakni
1. Pergunakan bahasa yang baik
2. Hindari penyebaran SARA, pornografi, dan aksi kekerasan
3. Cross check kebenaran berita
4. Menghargai hasil karya orang lain
5. Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi
