Pancasila sebagai Kunci Keberhasilan Pembangunan Indonesia

Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia merayakan hari lahirnya Pancasila. "Lahirnya Pancasila" merupakan judul dari pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Chosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal tersebut, seperti dikutip dari Wikipedia Indonesia.
Dalam pidato tersebut, Soekarno pertama kali menyampaikan konsep dan rumusan awal Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pidato ini awalnya disampaikan secara aklamasi tanpa judul, namun kemudian diberi nama "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, dalam kata pengantar buku yang berisi pidato tersebut.

Rumusan Pancasila tercantum dalam Mukadimah Undang-undang Dasar Negara tahun 1945, yang disahkan oleh BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila menjadi ideologi dasar bagi negara Indonesia, berasal dari bahasa Sanskerta, "panca" berarti lima dan "sila" berarti prinsip atau asas. Pancasila adalah rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, terdiri dari lima sila utama: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Bagaimana hubungan antara Pancasila dan pembangunan nasional?

Dalam konteks pembangunan nasional, Pancasila menjadi paradigma yang digunakan sebagai landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan dalam setiap program pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa untuk mencapai tujuan bernegara.