Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Prosa: Gerimis

5 Juli 2010   20:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:04 61 0
Akhirnya, kau datang juga. Seperti biasa, kau tak berani datang sendirian. Bergerombolan. Menghujam bumi bak jarum-jarum bening yang berjatuhan. Bergemerisik. Kemudian diam dalam genangan.

Bukan.
Kau bukan butiran airmata kesedihannya mega kelabu yang menumpahkan kepedihan.
Bukan.
Kau bukan derai-derai sepi yang melantunkan kepiluan.

Kau adalah rintik-rintik pembawa Rahmat dari Yang Maha Mengasihi.
Membelai raga.
Membasuh jiwa.
Menghadirkan cinta.
Meluapkan genangan rindu di lembah hati.

Kau masih menyentuhku. Aku pasrah. Kubiarkan kau mengalir sampai ke sukma. Dan kau membaca lembaran-lembaran kisah.
Tentang Seulanga.
Tentang dia.
Tentang cita.

(Ankara, 04072010, 23.36)

*** visit my blog @ www.bintangbumoe.wordpress.com, see you there !! :D ***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun