Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Senja di Muara Wahau

30 April 2012   01:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:57 184 0

Entah kenapa percakapan Yusron dengan Mbah Surip sekarang tiba-tiba membahas tentang karya sastra mulai dari novellayar terkembang sampai tenggelamnya kapal van der wicjk, juga tak ketinggalan tokoh-tokoh pujangga angkatan 66.Yusron seolah tak mau kalah dengan Mbah Surip, juga bercerita tentang tokoh Sastra yang dikaguminya seperti Pramaoedya Ananta Toer, Gunawan Muhammad, Taufik Ismail, D Dzawawi Imron, Ahmad Tohari, Umar Kayam, sampaiKhalil Gibran dan Rabindranath Tagore. Tiba tiba Yusron menyemprotkanair teh panas dari mulutnya yang baru saja diteguktnya setelah mendengar penuturan Mbah Surip bahwa hampir semua karya tokoh yang diceritakan Yusron pernah dilahapnya hanya karya Khalil Gibran dan Rabindranath Tagore saja yang belum sempat. Ya, di desa wahaubaru desa transmigrasi di pedalaman kutai timur tanpa penerangan listrik dengan jalan desa masih jalan tanah dan hampir semua rumah di desa itu masih bentuk asli rumah transmigrasi dari awal buka.Di desa ini tanpa disangka yusron, ia bertemu dengan orang tua seperti Mbah Surip, orang tua yang berpengetahuan dan berwawasan luas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun