Sebelum kita melihat mengapa bulan Oktober menjadi Bulan Rosario dalam Gereja Katolik, pertama-tama mari kita pahami terlebih dahulu arti rosario sendiri. Kata rosario berasal dari bahasa Latin
Ā rosariumĀ (dari akar kata,
rosa = bunga mawar), jadi rosario adalah karangan bunga mawar. Sejak Konsili Efesus tahun 431 dinyatakan Bunda Maria sebagai Bunda Allah (
Theotokos ) maka gerakan umat menghormati Bunda Maria semakin berkembang. Salah satu bentuk penghormatan umat yang paling populer adalah mempersembahkan bunga mawar kepada Bunda Maria sebagai tanda cinta dan devosi mereka. Mengapa bunga mawar yang dipersembahkan? Karena Bunga Mawar dianggap sebagai lambang keindahan, kemurnian, cinta dan juga simbol yang sangat cocok menggambarkan Bunda Maria. Tradisi ini berlanjut terus sampai pada awal abad pertengahan dengan cara merangkai Bunga Mawar untuk dipersembahkan kepada Bunda Maria. Pada saat bunga mawar dirangkai, mereka mengucapkan doa Salam Maria atau Litani Pujian kepada Bunda Maria. Seiring berjalannya waktu, mulai terjadi perubahan menggunakan manik-manik (biji-biji rosario) sebagai pengganti persembahan bunga kepada Bunda Maria, karena bunga mawar tidak selalu tersedia, maka cara praktis adalah menggantinya dengan simbol lain. Pada abad ke-12 dan ke-13, manik-manik resmi digunakan sebagai pengganti bunga fisik dan menjadi dasar rosario modern yang kita kenal sekarang. Setiap manik-manik yang digunakan untuk mengucapkan doa "Salam Maria" dianggap sebagai pengganti satu bunga mawar yang dipersembahkan secara spiritual kepada Maria. Penggunaan Rosario pun semakin populer di kalangan umat Katolik terutama dikalangan Ordo Dominikan. Menurut legenda, Maria menampakkan diri kepada Santo Dominikus dan memberinya doa Rosario sebagai alat untuk mengatasi ajaran sesat Albigensian di Prancis selatan. Meskipun ada keraguan historis mengenai kebenaran kisah ini, Santo Dominikus dan para Dominikan memainkan peran penting dalam penyebaran devosi rosario kepada Bunda Maria.
KEMBALI KE ARTIKEL