Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Inikah Rasanya Mengajar di Sekolah

12 Maret 2013   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:57 282 1
Baru kemarin, saya mendapat gaji pertama mengajar di sekolah swasta di Jakarta Utara untuk menjadi guru honor. Memang sejak pertama saya terima di sana, saya tidak terlalu memikirkan berapa gaji yang akan saya dapat. Yang saya pikirkan bagaimana cara mengajar di sekolah, suasananya, anak-anaknya dan guru-gurunya. Pertimbangan saya mengajar di sekolah tersebut, adalah guru sekolah tersebut lagi cuti hamil dan tidak ada guru yang mengajar kelas 3. Dan menjadi pertimbangan kedua saya, saya ingin merubah anak-anak disekolah tersebut menjadi mau dan menjadi lebih giat belajar lagi.

Gaji pertama saya, terbilang sangat kecil bila di ukur dari jarak tempuh dan waktu yang saya mengajar. Mungkin karena saya sudah terbiasa, sekali mengajar privat bisa mendapat 50 ribu - 150 ribu per datang.  Dalam hati kecil saya berkata, oh pantes banyak guru honorer mengeluh tentang gaji dan pembayarannya. Itu di Jakarta (kota besar) apalagi yang di daerah-daerah..

Sekedar saran untuk guru honorer di seluruh Indonesia, pertama-tama ngajar janganlah terlalu mementingkan gaji atau pembayarannya, tetapi pentingkan bagaimana anak didik yang kita ajar dapat mengerti. Selalu tanamkan dalam hati, rezeki sudah ada yang mengaturnya. "Rezeki seperti sendal jepit, tidak akan tertukar oleh orang lain".  Kedua, "pupuk" jiwa entrepreneur dalam hati kita, apa yang bisa kita perbuat dari diri kita. Kalau kita guru, bukalah bimbel atau membuat buku untuk mencari tambahan. Tetapi jangan lupa, inti membuka bimbel untuk mencerdaskan mereka. Untuk rezeki pasti nanti akan menuntunnya.

Untuk dalam hal pendidikan di dalam sekolah swasta yang saya mengajar, anak-anak didik sangat kurang jiwanya untuk ingin belajar. Setelah saya telusuri banyak faktor yang membuat mereka seperti itu dan saya selalu berusaha untuk membangkitkan niat belajar mereka dengan bercerita tentang diri saya yang dari keluarga tidak mampu dan sama seperti mereka. Dan saya selalu bilang ke mereka, untuk merubah harkat dan martabat keluarga, bukan dengan materi dan tenaga, tetapi dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Terima kasih telah membaca..

Sekian

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun